BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Indonesia adalah
negara kepulauan yang berarti Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Hal ini juga
memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang
mempunyai bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda,
kepercayaan yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara
berpikir yang berbeda-beda. Untuk menjadi sebuah negara yang merdeka Indonesia
harus mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintah. Semua warga daerah di
kepulauan nusantara yang dijajah Belanda setuju untuk bersatu dan membentuk
sebuah negara kesatuan melalui sumpah pemuda. Agar Indonesia dapat merdeka.
Indonesia harus memiliki keinginan bersama. Setelah Indonesia merdeka tentu
Indonesia harus mempertahankan kesatuan negara yang sudah diperjuangkan dengan
darah. Oleh karena itu Indonesia harus punya cara
pandang Bangsa Indonesia yang sama terhadap negara Indonesia.
Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan tanah airnya sebagai negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan
semua aspek kehidupan yang beragam disebut Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara
dibentuk dan dijiwai oleh geopolitik. Geopolitik adalah ilmu pengelolaan negara
yang menitikberatkan pada keadaan geografis. Geopolitik selalu berkaitan dengan
kekuasaan dan kekuatan yang mengangkat paham atau mempertahankan paham yang di
anut oleh suatu bangsa atau negara demi menjaga persatuan dan kesatuan.
2. MAKSUD
DAN TUJUAN
Sebagai warga Negara yang baik, sudah
sepantasnya kita memahami arti dari sebuah bangsa dan Negara. Oleh karena itu
kita harus mengerti arti dari wawasan nusantara agar kelak kita dapat
meneruskan kehidupan bernegara di era globalisasi.
Tujuan agar seluruh pembaca dapat mengerti
dan mengamalkan mengenai wawasan nusantara agar mencapai tujuan dari wawasan
nusantara. Sedangkan Wawasan Nusantara itu sendiri bertujuan untuk
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingaan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
3. RUANG
LINGKUP
Dalam penulisan makalah
ini penulis akan memberikan batasan masalah pada “Aktualisasi Perwujudan
Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional Dalam Pembangunan Menghadapi
Era Globalisasi” yang mencakupi hal – hal penting dari segala aspek kehidupan
yang meliputi :
a. Aspek ideologi
b. Aspek
politik
c. Aspek
ekonomi
d. Aspek
sosial budaya
e. Aspek
pertahanan keamanan
BAB II
AKTUALISASI
PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara
harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
wawasannusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalamrangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara
senantiasa berorientasipada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh.
Selain itu untuk menambah
perwujudan wawasan nusantara kita juga harus tahu semboyan bangsa
Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika atau Kesatuan dan seringkali diterjemahkan
dengan kalimat “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu”..
Maka untuk menjamin agar
kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan Wawasan
Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategi yang
menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.
1. ASPEK
IDEOLOGI
Manusia
Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya
pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan,
alam semesta dan dengan Penciptanya.Dengan demikian nilai-nilai Pancasila
sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran
bangsa Indonesia, termasuk dalam menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional.
Falsafah
Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai
sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan
dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian
dunia.
Salah satu pemahaman dan implementasi yang
terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
·
Terjadinya kemerosotan
(dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan
berbangsa terutama pada generasi muda.
·
Gaya hidup yang Hedonistik,
materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau
keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
·
Timbulnya gejala politik
yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum
sulit ditegakkan.
·
Persepsi yang dangkal,
wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap
kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
1.
Birokrasi pemerintahan
terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri
sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi
ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Dalam era globalisasi pada saat ini sangatlah
diperlukan keyakinan akan sebuah ideologi agar selalu berada pada jalur yang
terus menuju tujuan bangsa Indonesia. Banyak sekali yang harus kita
lakukan,contohnya adalah memahami apa arti dari sebuah bangsa dan tidak berbuat
perbuatan yang merendahkan martabat bangsa Indonesia.
2. ASPEK
POLITIK
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain
ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik
luar negeri yang bebas aktif. Implementasiwawasan nusantara dalam kehidupan
politik akan menciptakan iklim penyelenggaraannegara yang sehat dan dinamis.
Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yangkuat aspiratif dan terpercaya
yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan
wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa
dan negara secara utuh menyeluruh. Berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan
pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiwai tata hidup
dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Dalam hal ini Perwujudan
Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dapat di artikan :
- Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi
dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup,
dan kesatuan bagi seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama
bangsa.
- Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk
dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang
seluas-luasnya.
- Secara psikologis, bangsa Indonesia
harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air,
serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
- Pancasila adalah satu-satunya falsafah
serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
- Bahwa kehidupan politik di seluruh
wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
- Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
3. ASPEK
EKONOMI
Aktualisasi wawasan nusantara dalam kehidupan
ekonomi bertujuan agar menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan
adil. Disamping itu memncerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam
yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antara daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Dalam bidang ekonomi, implementasi
wawasan nusantara akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata.
Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan
nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1.
Kekayaan di wilayah
nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa
untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2.
Tingkat perkembangan
ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri
khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.
3.
Kehidupan perekonomian di
seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
4. ASPEK
SOSIAL DAN BUDAYA
Budaya/kebudayaan
secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi
manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi, perasaan,
dan kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk
oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan
sosial diantara anggota-anggotanya.
Secara universal kebudayaan masyarakat
Indonesia bersifat heterogen dengan unsur-unsur :
1.
Sistem religi dan upacara keagamaan
2.
Sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
3.
Sistem pengetahuan
4.
Bahasa
5.
Keserasiaan
6.
Sistem mata pencaharian
7.
System teknologi dan peralatan
Berdasarkan
ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi, masyarakat
Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang
sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah
sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik.
5. ASPEK
PERTAHANAN KEAMANAN
Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan
Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan
nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan
agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan
ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai
pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya
dan berkembang seterusnya.
Pandangan
bangsa Indonesia tentang “Perang dan Damai” : bangsa Indonesia cinta dan damai
dan tidak menghendaki perang. Pertikaian diusahakan penyelesaiannya secara
damai, walaupun demikian bangsa Indonesia lebih cinta dengan kemerdekaan dan
kedaulatannya. Perang adalah usaha terakhir, bila usaha damai tidak tercapai.
Pertahanan
dan keamanan Negara merupakan usaha nasional terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional, dengan semangat tanpa mengenal menyerah. Dirumuskan dalam Doktrin
Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.
Implementasi wawasan nusantara dalam
kehidupan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih
lanjut . Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta beda Negara ini
akan menjadi modal utama yang akan menggerakan partisipasi setiap warga Negara
Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman seberapa pun kecilnya dan dari
manana pun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa
dan kedaulatan Negara dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional wawasan
nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap perundang-undangan yang
berlaku pada setiap strata diseluruh wilayah Negara.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Wawasan Nusantara adalah Cara
pandang bangsa tentang dan lingkungan berdasarkan idea nasional yaitu pancasila
dan UUD 45 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka berdaulat dan bermartabat
ditengah lingkungannya dan menjiwai dalam tindak kebijaksanaan na dalam
mencapai tujuan perjuangan nasional.
Fungsinya sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam menentikan segala kelejaksaan keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan ditingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.Beberapa implementasinya yaitu :
Ø Pada
kehidupan politik
Ø Pada
kehidupan ekonomi
Ø Pada
kehidupan sosial budaya
Ø Pada
kehidupan pertahanan keamanan
- SARAN
Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber
daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Selain itu pula Negara
kita ini sangat berpotensial untuk menjadi Negara yang sangat maju.
Dengan adanya wawasan
nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan,
cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya
dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak
dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan
lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari
tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang
diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Rusman Kamaludin,
Pendidikan Kewarganegaraan
Moesadin Malik. Ir., M.Si,
Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Februari 2011
http://www.beranda-jiwa.info/contoh-makalah-search-engine-google/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar