Minggu, 27 Januari 2013

MANUSIA DAN HARAPAN


Setelah 4 bulan aku disini mengikuti perkuliahan peralihan DIII ke DIV, sebuah kabar mengejutkan aku terima dari kampung halaman. kabar itu aku terima dari pihak yang mengeluarkan surat tugas untuk melanjutkan studi ini. dalam pesan itu dikatakan kalau pun nanti aku lulus dari sini ijazah ku tidak bisa di akui karena perbedaan antara surat tugas belajar dengan jururusan yang aku jalani.
Sepertinya masih sangat baru ketika aku melewati jalan itu di tahun 2007 silam, dari dalam bis kota aku melihat sebuah tugu dan papan nama sekolah tinggi di kota yang aku kunjungi ini. tanpa segaja terlintas dalam otak kalau aku bersekolah disana, namun pikiran itu pun segera lenyap seiring tibanya aku di sebuah perguruan tinggi swasta untuk mengurusi pembatalan perkuliahan adik dari seniorku di Bogor.
tak terasa sudah 7 tahun telah berlalu sejak aku melintasi kampus dimana aku berada saat ini. aku tercatat sebagai salah satu mahasiswa alih jenjang disini, meskipun jurusan pendidikan ku berbeda dari yang aku tempuh kala masih kuliah di bogor. mengulang waktu kembali kala 2011, bersama istriku (masih pacaran waktu itu) kami berkunjung ke kota ini berangkat dari pulau belitung untuk menemui seseorang dan meminta restu untuk meluluskan rencana pernikahan kami ini. dan tanpa sengaja lagi ternyata bis yang membawa kami ke tempat temanku itu berhenti di halte tepat di depan kampus ku ini, dan kembali terngiang jika aku bersekolah disini. pikiranku kembali terngiang dan senyuman kecil tersembul dari wajah ku. namun kembali hayalan itu tidak selesai karena tujuan kami adalah sangat penting mengenai jadi atau tidaknya kami menikah.
waktu berlalu dan akhirnya kami menikah di tahun 2011 itu, dan sebetulnya aku mengikuti semacam seleksi untuk melanjutkan studi di bogor. akan tetapi panggilan kuliah di bogor itu batal karena terganjal peraturan mengenai masa kerja ku yang belum genap 3 tahun. akan tetapi aku merelakannya karena pikirku sekolah ku itu di ganti dengan seorang istri yang cantik rupawan. dan ketika di tahun 2012 ini aku bisa berangkat ke kota yang dulu aku kunjungi dan 2 kali khayalan belum kelar ku di halte depan kampus tersebut. aku tertawa kecil dan perasaanku sumringah jika mengingat kejadian tak terduga semenjak 2007 lalu.
impian dan khayalan ku untuk kuliah dan melanjutkan studi tercapai seperti terlintas dalam otak waktu itu. sayangnya khayalan ku waktu itu belum kelar, dan dalam kenyataan saat ini aku sepertinya terpakasa pulang lebih awal karena perbedaan surat tugas belajar dengan jurusan yang aku ambil saat ini. seandainya aku bisa mengulang khayalan di tahun 2007 dan 2011 itu maka aku akan berkhayal dan bermimpi hingga kelar dan munkin kenyataannya juga kelar.
saat ini yang ada di kepalaku adalah membangun impian hingga kelar dimasa yang akan datang, sehingga tidak terjadi kekecewaan pada akhirnya karena tidak tercapainya sebuah cita cita karena saat memimpikannya tidak selesai. selesaikanlah impianmu dan seriuslah dalam memimpikannya karena berpengaruh dengan kenyataan nantinya.
Cerpen Karangan: Hasbullah
http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/impian-belum-kelar.html

Sabtu, 26 Januari 2013

IDEOLOGI PANCASILA, LIBERALISME, KOMUNIS

A.    Ideologi Pancasila
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Pancasila sebagai  ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
 
B.     Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan individu ssehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico Suriname.
Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.
Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
 
C.    Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga disebut anti Liberalisme.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
SUMBER :
http://iramajapanay.blogspot.com/2012/05/perbandingan-pancasila-dengan-ideologi.html
http://man1kotamjkt.blogspot.com/2012/07/macam-macam-ideologi-beserta-negara.html

MANUSIA DAN HARAPAN

1.1 NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI TOLAK UKUR HARAPAN
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. Nilai kerumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.

1.2 MAKNA HARAPAN
Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh manusia, yang diinginkan atau dimiliki dengan segenap jiwa dan keyakinan agar sesuatu terjadi.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkannya diperlukan usaha dan doa yang sungguh-sunguh.
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
  • Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
  • Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
  • Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
  • Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
  • Kelangsungan hidup (survival).
  • Keamaanan (safety).
  • Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
  • Diakui lingkungan (status).
  • Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

1.3 MAKNA KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.

SUMBER :
http://poohzee87.blog.com/2011/05/31/manusia-dan-harapan/

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

1.1  PANDANGAN HIDUP dan IDEOLOGI

Pandangan hidup bersifat kodrati, karena itulah yang akan menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan apa itu arti pandangan hidup. Pandangan hidup adalah pendappat atau sebuah pertimbangan yang menjadikan pegangan/pedoman hidup yang memberikan arahan dalam hidup seseorang. Pandangan hidup itu tidak seketika hadir tetapi melewati dari waktu ke waktu yang terus berjalan, sehingga pemikiran tersebut akan menjadi kenyataan. Pandangan hidup terdapat banyak ragamnya yang dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya:
  • pandangan hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak.
  • pandangan hidup yang berasal berupa ideologi yang telah disesuaikan dari kebudayaan dan norma yang dianut oleh Negara tersebut.
  • pandangan hidup hasil dari sebuah renungan seseorang yaitu sangat relatif kebenarnya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur - unsur yang tidak dapat dipisahkan meliputi cita-cita, keyakinan/kepercayaan, usaha, kebajikan.

Ideologi merupakan gabungan dari pandangan hidup yang berupa nilai-nilai yang telah terbentuk dari suatu bangsa serta menjadi Dasar Negara yang memiliki nilai-nilai filsafah yang menjadi pedoman. Selain itu, Ideologi hasil dari manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap kehidupanya. Dilain pihak ideologi merupakan cerminan cara berfikir masyarakat, bangsa, maupun suatu negara yang membentuknya agar tercapainya cita-citanya.
Ideologi mempunyai beberapa Hak:
  1. Ideologi Hukum, merupakan rincian dari keseluruhan orang dan masyarakat yang dapat memberikan dasar bagi keberadaan lembaga-lembaga yang akan datang.
  2. Ideologi Politik, merupakan himpunan dari nilai-nilai ide, norma, kepercayaandan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar dan problema politik yang dihadapinya yang menetukan tingkah laku politiknya.
1.2 MAKNA CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.  Cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan belaka. Cita-cita itu akan tercapai apabila 3 faktor itu dapat terpenuhi.
  1. faktor manusia, 
  2. faktor kondisi yang mendukung, serta 
  3. keinginan cita-cita tersebut.
1.3 MAKNA KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
  1. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
  2. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environtment).
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.

1.4 MAKNA SIKAP HIDUP

Orang yang pesimis selalu memandang realita dengan kacamata negatif, dan menimbulkan masalah besar yang akan menjadi beban baru dalam kehidupannya.Terlebih lagi jika oaring pesimis memiliki pengalaman gagal dalam kehidupannya,maka kegagalan yang pernah dialami dianggapnya akan berulang kembali terhadap aktivitas baru yang akan dilakukan. Orang pesimis biasanya lemah dan lamban dalam mensikapi keadaan,, mereka menghadapi situasi mudah dengan sikap yang sulit dinalar, dalam diri orang pesimis selalu muncul pertanyaan di antaranya (aku malu, aku takut, aku tidak bisa, aku nanti gagal, wah repot lagi, dll). Setiap melihat kenyataan maka yang muncul adalah pikiran-pikiran buruk yang dianggapnya sebagai kenyataan yang pasti akan terjadi, sehingga menyebabakan orang pesimis tidak ada keberanian untuk berbuat atau pun mengambil manfaat dari situasi dan keadaan yang dihadapi.
Jika pada suatu saat guru akidah meminta siswa untuk menghafal asmaul husna, maka bagi siswa yang pesimis akan menjadi beban bbaru dan menimbulkan kegelisahan. Mereka merasa tidak mampu dan akan dimarahi guru serta malu dihadapan kawan lainnya. Pikirannya berhenti sampai disini dan tidak dialirkan untuk menjadi motivasi menghafalkan asmaul husna yang ditugaskan. Akhirnya siswa yang pesimis tidak ada kemauan untuk menghafal karena dihantui pikiran buruk yang tidak terkendali. Mestinya berapapun banyaknya pikiran buruk yang muncul pada diri, kita harus menyadari bahwa itu semua dalam angan-angan yang harus dinetralisir yang cara berbuat untuk menghafal. Karena dengan cara melakukan kegiatan menghafal, akan dapat menggusur angan-angan yang buruk yang menghantui seseorang. Maka orang yang pesimis dianggap sebagai orang yang tidak realistis dalam melihat kenyataan. Bahaya sikap pesimis adalah akan dapat mengaburkan semua kemampuan ataupun potensi yang dimiliki manusia serta menghilangkan kesempatan yang sangat berarti dalam kehidupan, disamping itu sikap pesimis akan menumbuhkan sikap-sikap baru yang bertentangan dengan akhlak Islamiyah.

1.5 HUBUNGAN MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran, serta hati.secara psikologi karakter manusia terbentuk dari tiga unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.ketiganya ini harus barjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut.Maka, manusia semasa hidupnyadalam setiap pekerjaan dan kegiatannya selalu menggunakan ketiga unsur tersebut,sejak dilahirkan, manusia tentu saja telah memilki karakter bawaan dari orang tuanya, dan memiliki berbagai macam pengalaman semasa hidupanya samapi dia dewasa. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya pandangan hidup yang berbada – beda pada setiap orang.
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai iman.
Dalam perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsure yang akan dianutnya sebagai pandangan hidup-nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini.
sumber :
dwiariyanilylaku.blogspot.com/…/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://yodi-adhari.blogspot.com/2010/04/pengertian-pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://irfanrahman.wordpress.com/2010/05/31/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://joents.blogspot.com/2012/04/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://debian2u.wordpress.com/2009/06/19/memaknai-arti-hidup-makna-sikap-pesimis/
http://achmadsaugi.wordpress.com/2010/05/11/hubungan-manusia-dan-pandangan-hidup/